Senin, 29 April 2013

Wind Serenades



Aku melangkah di bawah terik matahari sore hari,
Melewati rumput kering, bergoyang oleh hembusan angin,
Melewati keramaian jalan raya di kota,
Aku berhenti,
Di bawah pohon kersen aku menghela nafas panjang,
Apa yang aku pikirkan adalah apa yang aku pernah alami..
Senja itu, aku tidak sendiri..
Berjalan melewati semua ini bersamamu,
Berhenti bersamamu,
Matahari senja menyilaukan mataku saat ku tengok sesekali wajahmu,
Kamu hanya tersenyum, manis sekali..
Bayangan tubuhmu jatuh tepat di depanku,
Berjalan seiring kaki kita kian melangkah.
Aku berjalan lagi melupakan khayalanku tadi,
Menyebrangi jalan yang penuh lalu lalang kota,
Angin menyapu wajahku lembut,
Di depan mataku berterbangan daun kering rapuh,
Semakin menyala terkena cahaya orange dari barat..
Dan aku teringat lagi
Senja itu, tanganmu lah yang menuntunku melewati jalan ini,
Kamu meraihku,
Itulah saat menyebrang  paling membahagiakan…
Di bawah pohon yang sama ini,
Senja itu, aku melihat punggungmu menjauh,
Melambai padaku, sekali lagi..itu manis sekali,
Aku terus memandangmu sampai kamu menghilang,
Angin terus menemaniku senja itu, sama seperti hari ini..
Yang membuat angin ini terasa berbeda adalah,
Ia hanya membawa kenangan milik kita, bukan menemani kita

Angin senja merayuku, membuatku merindukanmu..